lanjut ah..
Sesampainya di rumah sakit, Hongki berlari mencari kamar Won Bin. Namun sayang ia tidak tahu di kamar mana kakaknya di rawat. Iapun bertanya pada seorang suster yang lewat di depanya.
"SUSTER!! DIMANA KAMAR ATAS NAMA OH WON BIN!! CEPAT KATAKAN!!"
"maaf tuan, tolong kecilkan suara anda.. dan untuk kamar atas nama Oh Won Bin, ada di kamar nomor 501. lantai 2, teopat di kiri tangga"
"terima kasih suster!!" Hongki pun berlari menaiki tangga. Ia memasuki kamar Won Bin.
"KAKAK!!" Hongki menggenggam tangan kakaknya. Ia menangis di tangan kakaknya.
"kakak! maafkan aku kak.. aku yang membuatmu jadi seperti ini. Aku melakukan ini agar kakak tidak bisa menyatakan perasaan kakak pada Min Ah. Karena sebenarnya aku juga menyukainya kak.. Tapi sekarang aku sadar kalau aku hanya jadi pengganggu disaat kakaksedang bersamanya.MAAFKAN AKU KAK!!" Hongki menangis di kasur kakaknya. Tiba tiba tangan Won Bin mengelus kepala Hongki. Hongki langsung menegakkan kepalanya.
"kakak??!!"
"kau berpikir seperti itu? Aku malah sudah tahu kalau kau suka pada pada Min Ah. makannya aku berniat membiarkanmu bahagia dengannya" kata Won Bin sambil tersenyum.
"i, itu tidak benar kak.. aku memang menyukainya. Tapi mulai sekarang, aku tidak akan mengganggu kakak lagi!!" kata Hongki sambil terus manangis.
"berarti kalau aku jadian dengan Min Ah, kau tidak apa apa??" Hongki mengangguk.
"wah, kau memang adikku yang paling baik"
"adikmu kan memang hanya aku kak.."
"eh, oh iya ya.. hehe.." Won Bin menggaruk garuk kepala. Hongki menggelengken kepala. Tiba tiba Won Bin beranjak dari kasurnya.
"nah, ayo kita pulang.."
"eh, apa? tidak! kakak masih harus dirawat di rumah sakit..!!" tiba tiba dokter memasuki kamar Won Bin.
"kata siapa? aku baru saja mau mempersilahkan dia pulang.."
"makannya, kalau bicara jangan asal.." kata Won Bin sambil menjitak kepala Hongki.
"Tapi dok!!" Won Bin menggenggam kedua pundak Hongki.
"Dengar Hongki! Ayah dan ibu sudah tidak ada.. karena itu besok aku harus bekerja, untuk memenuhi kebutuhan kita"
"Kalau begitu besok aku akan membant kakak bekerja!"
"Tidak, kau harus sekolah. Sebentar lagi kan ujian kelulusan. Untuk apa kakak kerja keras kalau kau tidak sekolah. Bisa bisa kau tidak lulus SMU. Malah mengecewakan ayah dan ibu"
"ba, baiklah.." Hongki menurut.
"nah, dokter. kami pulang dulu ya? terimakasih perbanya..."
"iya. hati hati dijalan ya??"
"pasti.." Won Bin dan Hongkipun pulang kerumah mereka yang sederhana dan hanya memiliki satu kamar.
segitu dulu..